Tujuan Manusia Diciptakan Adalah untuk Beribadah
Ada sebuah keluara, di rumah itu terdiri dari 5 orang. Ayah, ibu, dua
orang anak dan adik dari ibu. Rumah yang di tempati adalah rumah nenek
yang sudah meninggal.
Sang ayah sedang bekerja di luar kota, bekerja sebagai buruh pabrik
yang gajinya tidak seberapa. Beliau pulang menyambangi keluarga dalam
kurun waktu dua minggu sekali. Itu pun hanya satu atau dua hari, pada
saat hari sabtu atau minggu.
Sang ibu bekerja di rumah, membantu kebutuhan sehari-hari dengan
berjualan gorengan yang dititipkan di kantin sekolahan. Pagi-pagi
sekali beliau sudah bangun dan memasak untuk berjualan, di samping itu
juga menyiapkan segala sesuatu terutama sarapan untuk sekolah kedua
anaknya. Walaupun hasilnya tidak seberapa, beliau tetap menjalankannya
demi membantu suami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kedua anak mereka masih bersekolah. Anak yang pertama laki-laki yang
masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Adapun adiknya
perempuan yang juga masih duduk di bangku sekolah dasar. Sekitar jam
06.15 mereka sudah berangkat ke sekolah dengan berkendara sepeda
onthel. Setelah mereka berangkat sekolah, barulah sang ibu berangkat
menitipkan dagangan di sekolah-sekolah. Dan kesibukan berikutnya
adalah berbelanja ke pasar untuk membeli bahan makanan untuk hari itu.
Sedangkan adeknya ibu, termasuk tidak memiliki pekerjaan tetap. Dulu
beliau pernah bekerja merantau ke Jakarta Barat selama dua tahun. Yang
akhirnya setelah habis kembali lagi ke kampung halamannya. Tapi tidak
hanya berdiam diri, beliau selalu mencari kegiatan yang penting tidak
diam saja.
Menjalani hari demi hari dengan keadaan demikian, mereka tetap
bersyukur karena dengan keadaan seperti itu, mereka tetap bisa
bertahan dan tetap bisa menjalankan ibadah kepada alloh SWT. Walaupun
sederhana yang penting tetap bisa menyambung hidup dan yang paling
penting lagi adalah beribadah.
Mereka sangat bersyukur, hidup sekali di dunia ini oleh alloh diberi
hidayah sehingga bisa beribadah. Karena ada banyak orang yang mengaku
agamanya islam, tapi perilaku dan kegiatan sehari-hari tidak
mencerminkan demikian. Kadang sholat, itupun kalau ingat.
Kewajiban-kewajiban lain juga terlalaikan. Jangan tanya amalan sunnah,
wajib aja kurang.
Orang-orang yang seperti itulah yang disebut islam KTP. Status KTP
islam tapi prakteknya jauh dari kenyataan.
Inilah kenyataannya, karena memang jelas alloh memberikan hidayah
kepada orang-orang yang dikehendaki-NYA saja. Dan mereka itulah
orang-orang yang dikhususkan mendapat hidayah. Mereka juga adalah
orang-orang yang dicintai oleh alloh.
Ketika alloh menghendaki sesuatu, alloh hanya berfirman 'kun'. Maka
apa kehendak alloh pasti akan terjadi. Termasuk juga urusan hidayah.
Walaupun tinggal satu atap rumah, tetap saja jika tidak alloh
kehendaki mendapat hidayah, orang itu akan menyimpang.
Ada cerita sebuah keluarga yang semua beragama islam. Menjalankan
kewajiban untuk beribadah, amala-amalan sunnah juga dikerjakan,
pokoknya ibadahnya lancar. Tapi ternyata... Ndilalah ada salah satu
anggota keluarganya belum dikodar baik. Dia belum diberi hidayah oleh
alloh. Melihat anggota keluarga lain sedang ibadah, dia cuek-cuek
saja. Padahal dia pernah mondok beberapa bulan lamanya. Tahu kalau
manusia memiliki kewajiban ibadah, tapi dia tidak mau ibadah.
Keluarganya sudah sering kali mengingatkan, mengajak, tapi tetap saja
tidak ada perubahan. Memang dia belum dikodar mendapat hidayah. Ya
sudah, yang penting sudah berusaha. Adapun sadar atau tidaknya alloh
yang paring. Asalkan tidak menghalangi anggota keluarga lain dalam
beribadah itu sudah baik.
Bersyukurlah kita yang dikodar hidup sekali mendapatkan hidayah dan
menetapi agama yang benar. Dan supaya hidayah ini kita jaga jangan
sampai lepas.
Barang siapa yang mau menetapi agama yang benar, beribadah dengan
pedoman yang benar, dikerjakan dengan niat karena alloh, sampai akhir
hayatnya....
Hasilnya adalah masuk surga selamat dari neraka.
Sebaliknya, yang tidak mau mengerjakannya seperti di atas dengan
alasan apapun, maka hasilnya mati sewaktu-waktu masuk neraka.
Na'udzubillahi min dzalik.
Bagaimana cara untuk menjaga hidayah ini?
Bagaimana cara kita mensyukurinya..???
Apa manfaatnya jika mau bersyukur?
Insya alloh akan kita bahas pada postingan yang akan datang.
HIKMAH :
1. Hidayah adalah pemberian alloh yang diberikan kepada orang yang dicintai-NYA.
2. Bersyukurlah hidup sekali dikodar menetapi hidayah agama yang benar.
3. Tetapi agama yang benar ini sampai akhir hayat.
orang anak dan adik dari ibu. Rumah yang di tempati adalah rumah nenek
yang sudah meninggal.
Sang ayah sedang bekerja di luar kota, bekerja sebagai buruh pabrik
yang gajinya tidak seberapa. Beliau pulang menyambangi keluarga dalam
kurun waktu dua minggu sekali. Itu pun hanya satu atau dua hari, pada
saat hari sabtu atau minggu.
Sang ibu bekerja di rumah, membantu kebutuhan sehari-hari dengan
berjualan gorengan yang dititipkan di kantin sekolahan. Pagi-pagi
sekali beliau sudah bangun dan memasak untuk berjualan, di samping itu
juga menyiapkan segala sesuatu terutama sarapan untuk sekolah kedua
anaknya. Walaupun hasilnya tidak seberapa, beliau tetap menjalankannya
demi membantu suami untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kedua anak mereka masih bersekolah. Anak yang pertama laki-laki yang
masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Adapun adiknya
perempuan yang juga masih duduk di bangku sekolah dasar. Sekitar jam
06.15 mereka sudah berangkat ke sekolah dengan berkendara sepeda
onthel. Setelah mereka berangkat sekolah, barulah sang ibu berangkat
menitipkan dagangan di sekolah-sekolah. Dan kesibukan berikutnya
adalah berbelanja ke pasar untuk membeli bahan makanan untuk hari itu.
Sedangkan adeknya ibu, termasuk tidak memiliki pekerjaan tetap. Dulu
beliau pernah bekerja merantau ke Jakarta Barat selama dua tahun. Yang
akhirnya setelah habis kembali lagi ke kampung halamannya. Tapi tidak
hanya berdiam diri, beliau selalu mencari kegiatan yang penting tidak
diam saja.
Menjalani hari demi hari dengan keadaan demikian, mereka tetap
bersyukur karena dengan keadaan seperti itu, mereka tetap bisa
bertahan dan tetap bisa menjalankan ibadah kepada alloh SWT. Walaupun
sederhana yang penting tetap bisa menyambung hidup dan yang paling
penting lagi adalah beribadah.
Mereka sangat bersyukur, hidup sekali di dunia ini oleh alloh diberi
hidayah sehingga bisa beribadah. Karena ada banyak orang yang mengaku
agamanya islam, tapi perilaku dan kegiatan sehari-hari tidak
mencerminkan demikian. Kadang sholat, itupun kalau ingat.
Kewajiban-kewajiban lain juga terlalaikan. Jangan tanya amalan sunnah,
wajib aja kurang.
Orang-orang yang seperti itulah yang disebut islam KTP. Status KTP
islam tapi prakteknya jauh dari kenyataan.
Inilah kenyataannya, karena memang jelas alloh memberikan hidayah
kepada orang-orang yang dikehendaki-NYA saja. Dan mereka itulah
orang-orang yang dikhususkan mendapat hidayah. Mereka juga adalah
orang-orang yang dicintai oleh alloh.
Ketika alloh menghendaki sesuatu, alloh hanya berfirman 'kun'. Maka
apa kehendak alloh pasti akan terjadi. Termasuk juga urusan hidayah.
Walaupun tinggal satu atap rumah, tetap saja jika tidak alloh
kehendaki mendapat hidayah, orang itu akan menyimpang.
Ada cerita sebuah keluarga yang semua beragama islam. Menjalankan
kewajiban untuk beribadah, amala-amalan sunnah juga dikerjakan,
pokoknya ibadahnya lancar. Tapi ternyata... Ndilalah ada salah satu
anggota keluarganya belum dikodar baik. Dia belum diberi hidayah oleh
alloh. Melihat anggota keluarga lain sedang ibadah, dia cuek-cuek
saja. Padahal dia pernah mondok beberapa bulan lamanya. Tahu kalau
manusia memiliki kewajiban ibadah, tapi dia tidak mau ibadah.
Keluarganya sudah sering kali mengingatkan, mengajak, tapi tetap saja
tidak ada perubahan. Memang dia belum dikodar mendapat hidayah. Ya
sudah, yang penting sudah berusaha. Adapun sadar atau tidaknya alloh
yang paring. Asalkan tidak menghalangi anggota keluarga lain dalam
beribadah itu sudah baik.
Bersyukurlah kita yang dikodar hidup sekali mendapatkan hidayah dan
menetapi agama yang benar. Dan supaya hidayah ini kita jaga jangan
sampai lepas.
Barang siapa yang mau menetapi agama yang benar, beribadah dengan
pedoman yang benar, dikerjakan dengan niat karena alloh, sampai akhir
hayatnya....
Hasilnya adalah masuk surga selamat dari neraka.
Sebaliknya, yang tidak mau mengerjakannya seperti di atas dengan
alasan apapun, maka hasilnya mati sewaktu-waktu masuk neraka.
Na'udzubillahi min dzalik.
Bagaimana cara untuk menjaga hidayah ini?
Bagaimana cara kita mensyukurinya..???
Apa manfaatnya jika mau bersyukur?
Insya alloh akan kita bahas pada postingan yang akan datang.
HIKMAH :
1. Hidayah adalah pemberian alloh yang diberikan kepada orang yang dicintai-NYA.
2. Bersyukurlah hidup sekali dikodar menetapi hidayah agama yang benar.
3. Tetapi agama yang benar ini sampai akhir hayat.
Kita adalah manusia yang tidak luput dari kesalahan. Jika ada
kesalahan dari kita, mohon dimaafkan. Dan berilah kita masukan kritik
saran yang sifatnya untuk kebaikan kita bersama.
TERIMA KASIH,
JAZAKUMULLOH KHOIRO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments: